Sabtu, 22 Oktober 2016

PROFESI PENDIDIKAN , TUGAS 5



Konsep Pendidikan menurut Ajaran Ki Hadjar Dewantara

Dalam dunia pendidikan, sosok Ki Hadjar Dewatara sebagai Bapak pendidikan bangsa Indonesia ini banyak mengajarkan berbagai hal yang sangat terkenal di bidang pendidikan. Konsep pendidikan nasional yang dikemukakan sangat membumi dan berakar pada budaya nusantara, antara lain tutwuri handayani, tripusat” pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat) (Tauchid, 2004). Sistem among sudah dikenal cukup lama di lingkungan Tamansiswa, merupakan suatu cara mendidik yang diterapkan dengan maksud mewajibkan kodrat alam anak-anak didiknya. Cara mendidik yang harus diterapkan adalah menyokong atau memberi tuntunan dan menyokong anak-anak tumbuh dan berkembang atas kodratnya sendiri. Sistem among ini meletakkan pendidikan sebagai alat dan syarat untuk anak-anak hidup sendiri dan berguna bagi masyarakat. Pengajaran bagi Tamansiswa berarti mendidik anak agar menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirannya, merdeka tenaganya. Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang baik dan perlu saja, akan tetapi harus juga mendidik murid agar dapat mencari
sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum. Pengetahuan yang baik dan perlu itu yang bermanfaat untuk keperluan lahir batin dalam hidup bersama. Tiap-tiap guru, dalam pola pikir Ki Hadjar Dewantara adalah abdi sang anak, abdi murid, bukan penguasa atas jiwa anak-anak (Sudarto, 2008). Di lingkungan Tamansiswa sebutan guru tidak digunakan dan diganti dengan sebutan pamong. Hubungan antara pamong dan siswa, harus dilandasi cinta kasih, saling percaya, jauh dari sifat otoriter dan situasi yang memanjakan. Dalam konsep ini, siswa bukan hanya objek, tetapi juga dalam kurun waktu yang bersamaan sekaligus menjadi subjek. Ki Hadjar Dewantara menjadikan tutwuri handayani sebagai semboyan metode among. Sudarto (2008) mengutip pendapat Ki Soeratman yang menyatakan bahwa sikap tutwuri merupakan perilaku pamong yang sifatnya memberi kebebasan kepada siswa untuk berbuat sesuatu sesuai dengan hasrat dan kehendaknya, sepanjang hal itu masih sesuai dengan norma-norma yang wajar dan tidak merugikan siapa pun. Tetapi kalau pelaksanaan kebebasan siswa itu ternyata menyimpang dari ketentuan yang seharusnya, seperti melanggar peraturan atau hukum masyarakat hingga merugikan pihak lain atau diri sendiri, pamong harus bersikap handayani, yakni mempengaruhi dengan daya kekuatannya, kalau perlu dengan paksaan dan kekerasan, apabila kebebasan yang diberikan itu dipergunakan untuk menyeleweng dan akan membahayakan diri. Jadi, tutwuri member kebebasan pada siswa untuk berbuat sekehendak hatinya, namun jika kebebasan itu akan menimbulkan kerugian pamong harus memberi peringatan. Handayani merupakan sikap yang harus ditaati oleh siswa hingga menimbulkan ketertundukan. Dengan demikian, sebagai subjek siswa memiliki kebebasan, sebagai objek siswa memiliki ketertundukan sebagai kewajibannya. Ki Hadjar memberi kias sistem among dengan gambaran bahwa guru terhadap murid harus berpikir, berperasaan dan bersikap sebagai Juru Tani terhadap tanaman peliharaannya, bukannya tanaman ditaklukan oleh kemauan dan keinginan
Juru Tani. Juru Tani menyerahkan dan mengabdikan dirinya pada kepentingan kesuburan tanamannya itu. Kesuburan tanaman inilah yang menjadi kepentingan Juru Tani. Juru Tani tidak bisa mengubah sifat dan jenis tanaman menjadi tanaman jenis lain yang berbeda dasar sifatnya. Dia hanya bisa memperbaiki dan memperindah jenis dan usaha-usaha yang mendorong perbaikan perkembangan jenis itu. Juru Tani tidak bisa memaksa tanaman padi mempercepat buahnya supaya lekas masak menurut kemauannya karena kepentingan yang mendesak, tapi semua itu harus diikuti dengan kesabaran. Oleh sebab itu, Juru Tani harus tani harus tahu akan
sifat dan watak serta jenis tanaman, perbedaan antara padi dan jagung, serta tanaman-tanaman lainnya dalam keperluan masing-masing agar tumbuh berkembang dengan subur dan hasil yang baik. Juru Tani harus faham akan ilmu mengasuh tanaman, untuk dapat bercocok tanam dengan baik, agar dapat menghasilkan tanaman yang subur dan buah yang baik. Menurut Ki Hadjar Dewantara, Juru Tani tidak boleh membeda-bedakan dari mana asalnya pupuk, asal alat kelengkapan atau asalnya ilmu pengetahuan dan sebagainya. Namun, harus dimanfaatkan segala yang menyuburkan tanaman menurut kodrat alam. Pamong harus punya karakter seperti Juru Tani ini, tidak membeda-bedakan anak didik, tetapi berusaha menciptakan agar anak-anak didiknya itu tumbuh menjadi anak-anak yang pintar, berjiwa merdeka, tidak bergantung dan berharap bantuan orang lain. Metode atau sistem among ini tampaknya menjadi ciri khas Tamansiswa, kiranya masih relevan untuk masa sekarang ini. Sebab keseimbangan pelaksanaan
hak kebebasan dan kewajiban dalam metode tersebut merupakan jaminan adanya ketertiban dan kedamaian, serta jauh dari ketegangan dan anarki. Dalam dunia pendidikan anak didik akan tumbuh dan berkembang, seluruh potensi kodratinya sesuai dengan perkembangan alaminya dan wajar tanpa mengalami hambatan dan rintangan. Ajaran Ki Hadjar Dewantara ini memberi kebebasan anak didik, yang diharapkan anak didik akan tumbuh kemampuannya berinisiatif serta kreatif untuk mewujudkan eksistensi manusia. Ajaran Ki Hadjar Dewantara selain sistem atau metode among, yakni system paguron. Sistem paguron ini dinilai mempunyai kecocokan dengan kepribadian di Indonesia. Dalam perkembangannya kita melihat implementasinya melalui system
pendidikan pesantren atau pendidikan asrama. endidiikan system paguron. Sistem paguron atau pawiyatan yang digagas beliau, mewujudkan rumah guru atau pamong sebagai tempat yang dikunjungi anak didik. Anak didik itulah yang dititipkan orang tuanya agar memperoleh pendidikan lanjutan yang terarah, terprogram, terkonsep, untuk jenjang kedewasaan yang lebih baik. Sistem paguron ini memiliki perbebedaan dengan sistem sekolah. Pada sistem paguron, guru dan anak didik berada pada lokasi yang sama dalam kehidupan sehari-hari, baik saat di sekolah maupun ketika melakukan interaksi setiap harinya, siang, pagi, malam dan berlangsung berbulan-bulan. Sedangkan pada system sekolah, guru dan anak didik sama-sama datang ke tempat pendidikan dalam waktu kurun tertentu, kemudian kembali ke tempat mereka masing-masing. Sehingga sistem sekolah sifatnya hanya sesaat. Efek paguron lebih baik, karena antara guru dan anak didik terjadi transformasi kehidupan yang menyentuh, integral, dan sangat efektif. Di dalam paguron dibutuhkan para pendidik yang selain memahami ilmu pengetahuan juga memiliki kepribadian, baik tingkah lakunya, tutur katanya, sehingga menjadi cermin dan panutan. Dengan demikian, anak didik akan mewarisi nilai-nilai kepribadian sang guru.

PENDIDIKAN FULL DAY SCHOL di INDONESIA
Orang banyak mengira system pendidikan sehari penuh atau fill day school merupakan model atau system pendidikan baru . padahal di Indonesia sudah ada model pendidikan ini sejak lama, yaitu di pondok pesantren. Umumnya siswa pondok pesantren akan belajar sehari penuh bahkan sampai larut malam untuk mempelajari agama islam selain pengetahuan umum lainnya.
Di Indonesia sekolah yang menggunakan model full day school umumnya sekolah berbasis agama atau sekolah internasional. Menurut sismanto pada artikelnya “ awal munculnya sekolah umggulan” 2007, full day school merupakan model sekolah umum yang memadukan system pengajaran islam secara intensif yaitu dengan memberi tambahan waktu khusus untuk pendalaman keagamaan siswa. Biasanya jam pelajaran tersebut dialokasikan pada jam setelah sholat dzhur sampai sholat ashar. Sehingga praktis sekolah model ini masuk pukul 07.00 WIB pulang pukul 16.00 WIB.
Full day school sebenarnya memiliki kurikulum inti yang sama dengan sekolah umumnya, namun mempunyai kurikulum local. Dengan demikian kondisi anak didik diharapkan lebih matang baik itu dari segi materi akademik maupun non akademik. Beberapa alas an mengapa full day school dibutuhkan.
  • Pengaruh globalisasi yang berdampak negative pada perkembangan kepribadian siswa
  • Full day school adalah solusi terbaik untuk mengantisipasi terhadap dampak buruk pengaruh globalisasi saat ini.
  • Memberi bekal agama yang cukup bagi peserta didik agar tidak terpengaruh dengan budaya lingkungan yang tidak islam
  • Memberi pelajaran pembiasaan yang  baik pendidikan dengan pelatihan yang cukup serta memadai kepada peserta didik.
  • Untuk memenuhi dan mencapai program jaminan mutu sekolah.
  • Mengoptimalkan tugas guru disekolah dengan mengajar, melatih, mendidik, membimbing, mengasihi, mengasah dan mengasuh siswa.
  • Sekolah adalah sentral pembelajaran, pendidikan dan pengkaderan siswa.

Namun untuk menerapkan model full day school di Indonesia tidak mudah, banyak factor yang mempengaruhi seperti budaya, kebiasaan, ekonomi dan sebagainya termasuk kesiapan sarana dan prasarana pendidikan


Sumber :

http://www.kanalinfo.web.id/2016/08/pengertian-full-day-school.html
 eprints.umk.ac.id/1042/10/9_-_Kristi_Wardani

Kamis, 20 Oktober 2016

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK , TUGAS 4



TANDA PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PADA ANAK-ANAK DAN REMAJA.
PERKEMBANGAN ANAK-ANAK
Seperti bayi dan balita, anak prasekolah tumbuh dengan cepat, baik secara fisik maupun kognitif.dengan perubahan yang cepat itu bukan tidak mungkin seorang yang tadinya gemuk pendek dan hampir tidak bisa bicara tiba-tiba menjadi anak yang lebuh tinggi dan ramping yang mampu berbicara secara baik dan lancer. Terutama terlihat pada anak usia dini adalah kenyataan bahwa perkembangannya  benar-benar terintegrasi  baik secara biologis, psikologis, maupun perubahan sosial yang terjadi saat ini ( serta sepanjang sisa hidup) yang saling terkait.
  • KANAK-KANAK
-          Gigi susu sudah mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh
-          Pertumbuhan jiwanya relative stabil
-          Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah gurunya
-          Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan
-          Sifat keras kepala sudah mulai berkurang dan dapt menerima pengertian karena kemampuan logikanya mulai berkembang.

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PADA MASA REMAJA
Remaja didefinisikan sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Berikut perkembangan dan pertumbuhan pada remaja :
PSIKIS REMAJA
REMAJA AWAL
  • Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi
Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering disebut strom and stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa percaya diri bertukar rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk ketidak temtuan menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal lain.
  • Status remaja awal yang membingungkan
Status mereka tidak hanya bingung ditentukan, tetapi juga membingungkan. Perlakuan orang tua terhadap mereka saling berganti-ganti. Orang tua ragu memberikan tanggung jawab dengan alas an mereka masih kanak-kanak. Tetapi ketika mereka bertingkahlaku kekanak-kanakan, mereka mendapat teguran sebagai orang dewasa. Karena itu mereka bingung atas status mereka.
  • Banyak masalah yang dihadapi remaja
Remaja awal sebagai individu yang banyak mengalami masalah dalam kehidupannya. Hal ini karena mereka banyak mengutamakan emosionalitas sehingga kurang mampu menerima pendapat orang lain yang bertentangan dengan pendapatnya. Factor ini disebabkan karena mereka menganggap dirinya lebih mampu dari pada ornag tua.

REMAJA AKHIR
Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis.
  • Stabilitas mulai timbul dan meningkat
Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam asperk psikis. Kemudian stabil dalam minat-minatnya:pemilihan sekolah, jabatan, pakaian, pergaulan dangan sesame ataupun lain jenis.mereka mulai menunjukkan kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian. Proses menjadi stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis.
  • Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya ( apa adanya ), menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan sesungguhnya.
  • Menghadapi masalah secara lebih matang
Hal ini disebabkan oleh kemampuan pikir remaja akhir yang lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandang yang lebih realistis.
  • Perasaan lebih tenang
Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stress sehingga munculnya suatu ketenangan dalam diri mereka.
PERUBAHAN FISIK
CIRI-CIRI  REMAJA AWAL
-          Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
-          Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir menyamai tinggi orang tua.
-          Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot tidak seimbang. Akibatnya
-          Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
-          Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama Nampak jelas pada usia12-14 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan remaja pria. Akibatnya….
-          Dalam masa pertumbuhan ini , baik remaja pria maupun wanita cenderung kearah memanjang daripada melebar.
-          Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12th-14/15th. Biasanya pertumbuhan itu lebih cepat pada pertumbuhan remaja putri daripada remaja putra
CIRI-CIRI REMAJA AKHIR
-          Pertumbuhan fisik remaja relative berkurang, dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja awal. Pada remaja pria berusia 20 th dan remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang melambat
-          Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan menunjukkan kesiapan memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi seimbang, wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul.
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik( dalam tinggi dan berat badan ) lebih awal dan cepat berakhir dari pada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu , remaja USA dan eropa barat mulai menstruasi sekitar usia 15-17 tahun, sekarang sekitar 12-14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23-24 tahun dan perempuan pada usia 19-20 tahun, sekarang laki=laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18-20 yahundan perempuan pada usia 13-14 tahun.
                Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya factor kesehatan dan gizi serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan ( morbiditas) di usia bayi dan anak-anak.
PUBERTAS
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya ( seifert & hiffnung 1987). Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder.
Ciri seks primer memungkinkan terjadinya produksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus,tube fallopi, dan ovary. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal visicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kalinya.
                Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaiyannya dengan perubahan hormonal. Hormonal adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjarendokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh.
Kelenjar seks wanita ( ovaries) dan pria ( testes) mengandung sedikit hormone. Hormone ini berperan penting dalam kematangan seksual. Kelenjar pituitary ( yang berada didalam otak ) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormone yang dibutuhkan. Proses ini diatur olrh hypothalamusyang berada diatas batang otak.
DAMPAK PERTUMBUHAN FISIK TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS REMAJA
Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. Adalah perasaan yang umumnya muncul pada saat itu.
Hampir semua remaja memperlihatkan perubahan pada tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani ( body image) dan kepercayaan dirinya ( self esteem).
Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot ( padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot ( slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot ( muscular)



Sumber:

TELAAH KURIKULUM, TUGAS 4



PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
LANDASAN RPP 

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar

PENGERTIAN RPP

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas beberapa indikator untuk 1 (satu) kali  pertemuan atau lebih

ALUR RPP

SK dan KD → SILABUS → RPP

FORMAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN
( Untuk produktif mata pelajaran diambil dari silabus)

KELAS/SEMESTER :
( penulisan kelas dan semester diambil dari silabus)

PERTEMUAN KE :
 (dituliskan no secara berurutan berdasarkan pertemuan yang dimulai pertemuan awal SK tertentu )

ALOKASI WAKTU :
 ( alokasi waktu diambil dari silabus)

STANDARD KOMPETENSI :
 ( SK/KD diambil dari silabus)

KODE STANDARD KOMPETENSI :
 ( 3 digit pertama menggambarkan kode kompetensi keahlian diambil dari SK/KD lampiran permendiknas No ...2009 DKK singkatan dari DASAR KOMPETENSI KEJURUAN sedangkan KK singkatan dari KOMPETENSI KEJURUAN. Angka setelah DKK/KK menunjukkan No. Standard Kompetensi, contoh :020.DKK2 dan 020.KK3. 020= Kompetensi keahlian kendaraan ringan. DKK2=Dasar kompetensi kejuruan, no urut standard kompetensi no.2 , KK03=kompetensi keahlian, no urut standard kompetensi no 3)

KOMPETENSI DASAR :
( KD diambil dari silabus)

INDIKATOR :
( indikator diambil dari silabus )

I.                   TUJUAN PEMBELAJARAN :
( tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD atau indikator yang telah ditentukan. Lebih rinci dari KD dan indikator, pada saat-saat tertentu rumusan indikator sama dengan tujuan pembelajaran, karena indikator sudah sangat rinci sehingga tidak dapat dijabarkan.  )
II.                MATERI AJAR :
 ( Materi ajar merupakan penjabaran materi pembelajaran didalam silabus, yang dirulis dalam bentuk materi pokok/inti)

III.              METODE PEMBELAJARAN :
( Metode pembelajaran yang akan digunakan mempertimbangkan aktifitas siswa, penentuan metode disesuaikan dengan materi yang akan ditransfer)

IV.              LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
 ( merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan awal, inti, dan akhir. Kegiatan inti lebih menekankan pada kegiatan siswa)
Pertemuan pertama,
    1. Kegiatan Awal: …
    2. Kegiatan Inti: …
    3. Kegiatan Akhir: …    
Pertemuan kedua, dst.

V.                  BAHAN/SUMBER BELAJAR :
(Bahan/sumber belajar yang dituliskan mengandung pesan yg dpt dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman belajar. Dapat berupa nara sumber, buku, media non buku, teknik (konsepsi sebuah proses atau produk teknologi) dan lingkungan  )

VI.                 ALAT :
(Diisi dengan penilaiaan yang tertuang pada silabus dan dapat terdiri Dari test pengetahuan, keterampilan dan sikap)