Komantan Korong, Kabupaten Situbondo
Upacara adat komantan korong merupakan upacara temu
pengantin khas masyarakat Kabupaten Situbondo. Dalam upacara ini, sebelum
pengantin dipertemukan diawali dengan mamaca
yakni pembacaan doa-doa oleh seorang pemuka adat dengan membakar kemenyan. Maksud dan tujuan mamaca adalah agar dalam pelaksanaan upacara tidak terjadi hambatan, dan akan mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
yakni pembacaan doa-doa oleh seorang pemuka adat dengan membakar kemenyan. Maksud dan tujuan mamaca adalah agar dalam pelaksanaan upacara tidak terjadi hambatan, dan akan mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah mantra dibaca, pemuka adat
membakar kemenyan pada dua buah pilar terop, dan menaburkan beras kuning pada
pihak keluarga perempuan, dengan tujuan agar pelaksanaan upacara pernikahan
memperoleh perlindungan dari Allah SWT. Keesokan harinya dilangsungkan acara
temu pengantin dengan diiringi musik ketepongan. Dalam upacara Komantan
Korong ini terdapat acara Sambit Nyaut, yaitu kedua wakil dari
masing-masing mempelai berbicara bersahut-sahutan, diselingi dengan pantun.
Pertunjukan lainnya adalah pertunjukan pencak silat, yang mengandung makna
keperkasaan suami untuk melindungi istri.
Acara cucimuka, dilakukan oleh
mempelai perempuan kepada mempelai laki-laki, dan acara menginjak telur
mengandung maksud bahwa segala permasalahanakan dapat diatasi oleh kedua
mempelai. Acara sungkeman dilakukan kedua mempelai kepada orang tua dan tokoh
setempat dengan maksud memohon doa restu agar rumah tangga yang akan dibina
dapat lestari hingga akhir hayat. Acara hiburan terdiri atas kuda kencak dan
kentrung
Sebelum pawai Komantan korong, juga
ada prosesi tari muang sangkal, yang berarti membuang sial. Para penari muang
sankal ini hanya boleh diikuti perempuan yang masih perawan. Tujuannya agar
para perawan tersebut cepat mendapatkan jodoh.
"Komantan Korong" Ritual Untuk Hindari Suami Selingkuh
SUAMI selingkuh atau istri selingkuh sudah menjadi makanan sehari-hari di Indonesia bahkan fenomena ini menjadi gunung es di Indonesia, tak hanya merambah masyarakat perkotaan bahkan fenomena selingkuh sudah merambah di desa-desa. Hampir setiap hari terdengar masalah perselingkuhan, apalagi dikalangan selebriti. Berita gosip yang disajikan, selalu isinya tentang perselingkuhan. Sehingga fenomena selingkuh ini menjadi trend di masyarakat akibat tayangan perselingkuhan yang ada di infotinmet dan beberapa sinetron juga menyajikan cerita tentang perselingkuhan ,Perselingkuhan antara pimpinan dan bawahan, selingkuh antara tetangga rumah, selingkuh antara teman, dan banyak lagi kasus selingkuh yang terjadi di Indonesia ini. didesa Asembagus Situbondo Jawa Timur, dimana agar suami tidak melakukan selingkuh masyarakat menggelar ritual pawai "KOMANTAN KORONG" atau pengantin kurung dalam sebuah acara pernikahan.
Seperti yang di tulis di atas, dimana ritual Komantan Korong ini dilakukan warga saat pernikahan berlangsung, dimana pengantin laki-laki dimasukkan ke dalam kurungan kemudian di arak mengelilingi sejumlah desa yang tersebar didaerah tersebut.
Ritual Komantan Korong ini dilakukan sebagai simbol agar kehidupan keluarga mereka bahagia serta menjadi keluarga sakinah. Pengantin laki-laki yang dimasukan ke dalam kurungan didoakan tak berselingkuh dengan perempuan lain.
Kepercayaan masyarakat Situbundo khususnya Desa Asembagus ada baiknya untuk dijadikan sebuah pembelajaran, sehingga diyakini ketika seorang laki-laki yang telah menikah dan ketika sudah diarak keliling desa mengingatkan kepada perempuan yang ada di desa tersebut kalau laki-laki yang diarak tersebut telah menikah. Sehingga, bagi perempuan yang ada di desa tersebut tidak coba-coba untuk main hati dengan laki-laki yang telah dikurung dan diarak keliling desa.
Permasalahan selingkuh ini terjadi kebanyakan dilakukan oleh suami, jadi wajar jika dalam tradisi yang dilakukan warga Situbondo suami yang diarak keliling kampung.
Kasus perselingkuhan saat ini acap kali terjadi, ditambah dengan majunya teknologi membuat kasus perselingkuhan bertambah. Apalagi akses kemudahan seperti adanya teknologi Handphone, BB, Face Book, Twitter dan alat media jejaringan lainnya. Berawal dari coba-coba, menyapa, kirim salam hingga berlanjut dalam sebuah perselingkuhan.
Tribun news meliris ada empat faktor penyebab terjadinya perselingkuhan,pertama faktor fasilitas yang disalahgunakan sehingga terjadilah sebuah perselingkuhan. Dicontohkan adanya fasiltas hotel yang semakin banyak, tempat hiburan malam, kemajuan teknologi dan lain-lainnya.
Faktor kedua yang menyebabkan perselingkuhan terjadi karena faktor materi atau uang. Dicontohkan orang yang berselingkuh biasanya karena memiliki uang lebih hingga bisa membeli sarana atau fasilitas.
Lepas dari faktor-faktor perselingkuhan di atas,kegiatan masyarakat situbondo patut di contoh oleh kota-kota lain dalam hal melestarikan kebudayaan khas daerah sendiri,
http://www.kompasiana.com/muhammadsamin/komantan-korong-ritual-unik-hindari-suami-selingkuh_5528e310f17e61b8188b4596
http://www.bhasafm.co.id/warga-asembagus-hidupkan-pesan-moral-tradisi-komantan-korong/
https://jawatimuran.wordpress.com/2013/02/19/komantan-korong-kabupaten-situbondo/
www.jawapos.com/baca/.../gelar-kirab-geber-budaya-khas-situbondo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar