PSIKOLOGI REMAJA
Masa remaja
adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan
semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Rentang waktu usia remaja ini
biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18
tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir.
Ciri-ciri atau Karakteristik Psikologi Remaja
a.
Perkembangan Fisik Psikologi Remaja
Fase remaja
adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan berdampak
luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya
sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki.
Pada remaja akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua
bagiannya (Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini,
perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi dua
bagian, yakni :
1) Ciri-ciri
Seks Primer
Perkembangan
psikologi remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis,
pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ
seksualitas ini memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami
“mimpi basah”, keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat
pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk
kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche” (menstruasi pertama).
Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang,
kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung.
2)
Ciri-ciri Seks Sekunder
Perkembangan
psikologi remaja pada seksualitas sekunder adalah pertumbuhan yang melengkapi
kematangan individu sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria
mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki,
ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria
berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada remaja
wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas, yakni pada
ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang bakal
memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga
menjadi wanita dewasa secara proporsional.
b. Perkembangan
Kognitif Psikologi Remaja
Pertumbuhan otak
mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan
kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut
a. Secara
intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak
b. Berfungsinya
kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat
keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
c. Sudah mampu
menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
d. Munculnya
kemampuan nalar secara ilmiah, remaja menguji hipotesis
e. Memikirkan
masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya
psikologi remaja
f. Mulai
menyadari proses berfikir efisien
dan belajar berinstropeksi
g. Wawasan
berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan
identitas (jati diri)
c. Perkembangan Emosi Psikologi Remaja
Remaja mengalami
puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat
sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah
tersinggung, marah, sedih, dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai
mampu mengendalikannya. Remaja yangberkembang
di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnyaterhambat. Sehingga
sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya :
psikologi remaja
1) Agresif :
melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
2) Lari dari
kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri,
mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang
Sedangkan remaja
yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan
emosi remaja menjadi :
1) Adekuasi
(ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong),
respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
2) Mengendalikan
emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak
meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak
d. Pekembangan Moral Psikologi Remaja
Remaja sudah
mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi
meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian
positif dari orang lain). psikologi remaja
e. Perkembangan
Sosial Psikologi Remaja
Remaja telah
mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition)
dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan
kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi,
minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan
sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitu
kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat.
Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan,
kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.
f.
Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja
Psikologi
remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri
(jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan
heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal
tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan
tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan
integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :
1) Pertumbuhan
fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
2) Kematangan
seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
3) Munculnya
kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
4) Kebutuhan
interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis
5) Munculnya
konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa.
Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan
memelihara identitas diri
Tindakan
antisipasi remaja akhir adalah:
1) Berusaha
bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya
2) Mengkaji
tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan
3) Memperhatikan
etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
4) Mengembangkan
sikap-sikap pribadinya
Papalia, Old dan Feldman (2008) menyebutkan masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kank dan masa dewasa yang mengandung perubahan besar baik secara fisik, kognitif maupun psikososial. Masa remja dimulai dengan pubertas, yaitu proses yang mengarah kepada kematangan seksual atau fertilitas (kemampuan untuk bereproduksi).
Biasanya, pada
masa ini, individu seringkali menunujukkan tingkah laku yang sulit diatur,
mudah terangsang, mudah emosional, dan berada dalam masa storm and stress
(badai dan tekanan). Istilah ini muncul karena pada masa remaja, biasanya individu
banyak mengalami konflik dalam dirinya dan dalam lingkungannya (Sarwono, 2002).
SUMBER :
http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/
diakses Pada tanggal 27 oktober 2016 22:12 WITA
https://darsani1.blogspot.co.id/2015/01/definisi-remaja.html
diakses Pada tanggal 27 oktober 2016 22:20 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar