Model
Pembelajaran
Dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, seorang guru harus memiliki kemampuan
untuk mengembangkan pembelajaran menjadi lebih menarik. Oleh sebab itu model
pembelajaran diperlukan oleh seorang pendidik untuk menciptakan suasana kelas
yang tidak monoton setiap harinya.
Model Pembelajaran menurut beberapa ahli sebagai berikut :
Agus Suprijono (2010) menurutnya, model pembelajaran merupakan suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran Model
Pembelajara dikelas maupun tutorial dan Slavin (2010) dan Slavin (2010) mengemukakan model
pembelajaran sebagai tujuan acuan kepada suatu pendekatan pembelajran
termasuk tujuan, sintaknya, lingkungan dan sistem pengelolaannya.
Berikut ini beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan
belajar mengajar.
1. Picture
and Picture
Langkah – langkah :
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
- Menyajikan materi sebagai pengantar
- Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
- Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
- Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
- Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
- Kesimpulan/rangkuman
2. Igsaw
(Model Tim Ahli)
- Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
- Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
- Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
- Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
- Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
- Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
- Guru memberi evaluasi
- Penutup
3. Examples
non examples
Langkah – langkah :
- Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
- Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
- Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
- Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
- Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
- Kesimpulan
4. Cooperative Script
Skrip kooperatif, metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan
dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian – bagian dari materi yang
dipelajari.
- Guru membagi siswa untuk berpasangan
- Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
- Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
- Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
- Penutup.
5.
Mind mapping
Langkah
– langkah :
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
- Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
- Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
- Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
- Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papat dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
- Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru
Daftar
Pustaka
www.wawasanpendidikan.com
https://www.seputarpengetahuan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar