Perkembangan Seni Rupa Anak – Anak
1. Perkembangan
Seni Rupa Anak
Anak usia dini
adalah anak – anak yang berada pada rentan usia 0 – 6 tahun ( Undang – Undang
Sisdiknas tahun 2003 ) dan 0 – 8 tahun menurut pakar pendidikan anak. Anak usia
dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhandan perkembangan
yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang
khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya ( Mansur , 2005 :
88 ).
Anak – anak mengungkapkan
perasaan melalui gambar, belum terlalu rinci hanya sebagian yang menarik
perhatian. Berikut ini periodisasi perkembangan seni rupa anak – anak menurut
Viktor Lowenfeld atau W. Lambert Brittain.
Penyelidikan yang dilakukan
terhadap anak – anak usia 2 – 17 tahun menghasilkan periodisasi sebagai berikut
:
1. Awal
dari ekspresi diri : tahap Mencorat – coret 2 – 4 tahun.
Seni berkontribusi
sangat besar dalam perkembangan anak, untuk itu dalam interaksai antara anak
dan lingkungannya harus dilakukan secara langsung. Meskipun kadang kita
berpikir seni dimulai dari seorang anak yang menggambar sesuatu di atas kertas,
sebenarnya semua itu dimulai jauh di awal yaitu ketika indra pertama seorang
anak dihubungkan dengan lingkungan dan anak mulai bereaksi terhadap pengalaman
– pengalaman sensoriknya.
Meskipun ekspresi vocal
yang pertama kali dilakukan oleh anak – anak, namun catatan permanen biasanya
diambil dari coretan di usia delapan belas bulan atau lebih. Tapi sangat
disayangkan bahwa “coretan” seorang anak memiliki konotasi negative bagi orang
dewasa.
Perkembangan tahap
Mencorat – coret anak adalah sebagai berikut :
-
Mencorat – Coret yang berantakan.
-
Mencorat – Coret yang terkendali
-
Penamaan Corat – Coret
2. Upaya
representasional pertama : Tahap prabagan , 4 – 7 tahun
Tahap tanda dan coretan
perlahan – lahan menghilang, pada tahap ini lebih banyak hubungan dengan
gerakan tubuh dan ditandai oleh objek visual. Biasanya pada usia 4 tahun, anak
– anak membuat bentuk yang dikenali, walaupun tidak mirip dengan bentuk
sebenarnya. Pada usia 5 tahun bisa dibedakan gambarnya yaitu biasanya
menggambar orang, rumah, atau pohon dan anak saat usia 6 tahun bentuk – bentuk
gambar telah berkembang menjadi gambar yang lebih jelas untuk dikenali.
-
Karakteristik Gambar Prabagan
Tahap
ini gambar anak – anak lebih berkembang dari garis kearah yang lebih pasti.
Garis melingkar dan garis membujur berubah menjadi bentuk yang lebih pasti dan
dapat dikenali, dan upaya representasi telah tumbuh langsung dari tahap
menulis. Pandangan lain tentang tahap ini yaitu upaya representasi pertama dari
stimulasi visual maupun dari konsep, namun sesungguhnya semua itu berasal dari
apa yang anak rasakan. Selama tahap perkembangan anak terus mencari konsep –
konsep yang baru, dan symbol representasinya juga terus berubah. Tetapi pada
saat usia tujuh tahun, anak telah menetapkan skema. Gambar anak – anak di kelas
pertama biasanya dapat diketahui dari pola atau objek yang diambil dengan cara
yang sama lagi dan lagi.
Arti
Warna
Pada
tahap pertama, lebih banyak minat dan kegembiraan yang dirangsang melalui
gambar ke objek dan antara warna dan objek. Dalam tahap ini anak – anak sering
menggunakan warna untuk mencocokkn objek, namun setelah anak – anak mulai
menggunakan garis untuk menggambar bentuk gambar mereka, mereka mulai
mencocokkan objek bukan lagi karena warna. Pada tahap ini gambar sering ada
sedikit hubungan antara warna yang dipilih dan objek yang mewakili. Namun bukan
berarti warna tidak memiliki arti bagi anak – anak. Ditemukan beberapa anak
usia empat tahun, warna kuning dipih untuk menggambarkan kebahagiaan dan warna
coklat menggambarkan kesedihan, dengan objek gambar yang sama. Anak – anak
memiliki psikologi lebih dalam pemilihan warna, tetapi makana ini cenderung
sulit ditafsirkan oleh orang dewasa.
Arti
Ruang
Representasi
ruang dalam gambar berbeda secara luas, tidak hanya tergantung pada individu
tetapi juga budaya di lingkungannya.
Gambar
anak pada tahap reprenstasi pertama menunjukkan konsep yang berbeda dengan
orang dewasa. Pada pandangannya ruang cenderung dalam urutan acak, namun ketika
dilihat lebih dalam ruang tergambar tentang apa yang ada disekelilingnya.
Konsep tata ruang dalam tahap ini, mengandung sesuatu yang berkaitan dengan
dirinya dan tubuhnya sendiri. Kadang – kadang disebut ruang tubuh. Dan
perubahan ruang dalam gambar kadang – kadang disebut dengan objek.
Mengajarkan
konsep orang dewasa kepada anak – anak pada tahap ini bukan hanya akan
membingungka tetapi akan merusak rasa percaya diri dan kreatifitas anak.
3. pencapaian konsep bentuk: tahap skema/ masa bagan 7 – 9 tahun
Meskipun
semua gambar disebut skema, atau symbol, benda nyata , dalam tahap ini skema
sebagai konsep, dimana seorang anak mengulangi lagi dan lagi setiap kali ada
pengalaman yang tak disengaja dan mempengaruhi perubahan konsep. Dalam tahap
ini anak – anak menggambar sosok manusia dalam berbagai cara, dan berubah dari
hari ke hari berikutnya. Pada usia tujuh tahun gambar sesosok manusia lebih
dikenali dan memerankan bagian tubuh tergantung pada pengetahuan mereka.
4. realisme fajar: usia geng/ masa realism
awal 9 – 12 tahun
Pada
usia ini sudah menunjukkan perkembangan kemandirian social dari dominasi orang
dewasa, pembelajaran strutrus social secara pribadi. Pada usia ini adalah
waktunya untuk berkelompok dari pada individu.
Penguasaan
konsep ruang mulai dikenali, sehingga letak objek tidak bertumpu pada garis
dasar. Selain warna dan ruang, dalam tahap ini juga mulai mengenal irama dan
keseimbangan.
5. Usia penalaran : masa naturalisme
semu 12 – 14 tahun
Kemampuan berpikir dan kesadaran social semakin
berkembang pesat. Pengamatan objek lebih rinci. Memperlihatkan rasa ruang dan
lingkungan, dan focus menurut sesuatu yang menarik baginya. Ekspresi kreatif
dan perkembangan intelektualnya semakin meningkat.
6. Tahap
penentuan : usia 14 – 17 tahun
Pada tahap ini
kesadaran tentang bakat semakin berkembang. Anak yang berbakat dan menyukai
seni akan terus melanjutkan dan mengembangkan kreatifitasnya melalui bimbingan
guru ataupu orang tuanya, berbeda dengan anak yang tidak menyukai seni, maka ia
akan mencari kegiatan lain yang disukainya.
Perkembangan Seni Rupa Anak
menurut Sir Cyril Burt adalah sebagai berikut :
1. Masa
Corengan 2 – 5 tahun, meliputi goresan yang tak teratur ( 2 tahun), goresan
teratur (3 tahun), goresan berdasarkan intuisi anak (4 tahun), goresan yang
terlokalisir ( 5 tahun).
2. Masa
Simbilisme diskriptif ( 6 tahun), seorang anak menamai gambarnya meskipun tidak
mirip dengan bentuk aslinya.
3. Masa
realism deskriptif (7 – 8 tahun), pada usia ini anak merasakan adana kenyataan
dari apa yang dilihat, tetapi belum diungkapkan dengan benar.
4. Masa
visual realisme (9- 10 tahun), dimana anak mampu menggambar bentuk dan warna
objek cenderung mirip aslinya.
5. Masa
perwujudan (11 – 14 tahun), gambar yang dibuat jauh lebih mirip dengan objek
asli, meskipun dengan proporsi yang tidak tepat.
6. Masa
revival (15 – 17 tahun), pengungkapan dimensi ruang dan kedalaman menjadi
serius.
Rangkuman Gambaran Perkembangan
Kegiatan Menggambar Pada Anak dan Remaja
Sir Cyril Burt
|
Ruth Griffiths
|
Viktor lowenfeld dan W. Lambert
Brittain
|
Amir Hamzah Nasution dan Oejeng
Soewargana
|
Masa Corengan (2 – 5 tahun)
|
Tahap goresan
|
Masa Corengan (2- 4 tahun)
|
Periode menggores (sampai usia
3 tahun)
|
Masa Perlambangan Terurai (5 –
6 tahun)
|
Tahap bentuk geometris kasar
dan garis
|
Masa Prabagan (4 – 7 tahun)
|
Periode skema (3 – 7 tahun)
|
Masa Realisme Terurai (7 – 8
tahun)
|
Tahap juxtaposisi
|
Masa Bagan (7 – 9 tahun)
|
Periode bentuk dan garis (7 – 9
tahun)
|
Masa Realisme Cerapan (9 – 10
tahun)
|
Tahap pemaduan bagian
|
Masa Realisme (9 -12 tahun)
|
Periode silhuet (9 – 10 tahun)
|
Masa Represif (11 -14 tahun)
|
Tahap representasi
|
Masa Naturalisme Semu (12 – 14
tahun)
|
Periode perspektif (10 – 14
tahun)
|
Masa Kebangkitan Rasa Artistik
( 15 tahun)
|
Tahap pengembangan tema
|
Masa Kepastian (14 – 17 tahun)
|
Sumber :
1)Education
Through Art, Herbert Read (1958); 2) Creative and Mental Growth, Viktor
Lowenfeld dan W.Lambert Brittain (1970); dan Pengantar Ilmu Djiwa Kanak –
Kanak, Naution dan Soewargana (1968)
Materi kuliah perkembangan
peserta didik
teorisenigambar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar