Sejarah
perkembangan tes DAP
Tes menggambar orang DAP (Draw A Person) pertama kali
dikembangkan oleh Florence Goodenough pada tahun 1962.
Pada tahun 1948, Buck mengembangkan House – Tree – Person
(HTP) Test, gambar rumah, dan pohon yang memiliki kedekatan dengan kehidupan
seseorang yang juga termasuk tes proyeksi.
Tahun 1949, Machover mengembangkan Draw –A-Person (DAP)
Test, sebagai teknik untuk mengukur kepribadian. Machover mngembangkan sejumlah
hipotesis berdasarkan observasi klinis dan penilaian intuitif. Misal, ukuran
gambar berkaitan dengan tingkat self asteem, penempatan gambar dalam kertas
merefleksikan suasana hati dan orientasi sosial seseorang.
Selanjutya Tahun 1951, Hulse mengembangkan Draw –A-Family
(DAF Test, DAP secara luas kemudian dikembangkan oleh Hammer (1958), Urban
(1963), Koppitz (1968, 1984).
Seorang tokoh psikologi, Levy mengemukakan beberapa
kemungkinan dalam menggunakan Tes DAM (Draw A Man) atau tes DAP (Draw A
Person), diantarannya sebagai berikut :
1.
Gambar orang tersebut merupakan proyeksi dari self concept
2.
Proyeksi dari sikap individu terhadap lingkungan
3.
Proyeks dari ideal self image-nya
4. DAM
sebagai suatu hasil pengamatan individu terhadap lingkungan
5.
Sebagai ekspresi dari pola – pola kebiasaan (habit pattern)
6.
Ekspresi dan keadaana emosiny (emotional tone)
7.
Sebagai sikap subjek terhadap tester dan situasi tes tersebut
8.
Sebagi ekspresi dari sikap individu terhadap kehidupan/masyarakat pada umumnya
9.
Ekspresi sadar dan ketidaksadarannya
Psikotes DAP tergolong tes yang sederhana. Tes ini sangat
universal dipakai dalam berbagai keperluan psikologi. Dalam tes ini anda akan
diminta untuk menggambar tiga orang pada tiga gambar terpisah. Yaitu gambar
laki – laki, gambar perempuan, dan gambar diri sendiri.
a. Tubuh Sebagai alat ekspresi
diri
Gambar figure orang yang melibatkan proyeksi bayangan tubuh
merupakan suatu sarana alami untuk menyatakan kebutuhan – kebutuhan tubuh dan
konflik – konflik seseorang. Figure yang digambar berhubuhgan dengan individu
yang menggambar dengan keakraban dari masing – masing gaya individu, tulisan
tangan ataupun ekspresi lainnya. Tekni analisa kepribadian yang digambarkan
berikut ini berusaha menyusun kembali cirri – cirri utama proyeksi diri ini.
b. Suasana Hati Figur
Melalui gambar orang, kita bisa mencari tahu suasana hati
seseorang. Secara khusus, figure yang digambarkan tampak bahagia, ekspansif,
menarik diri, autistic, menyempit, ketakutan, seperti berkelahi atau kurang
afeksi.
c. Coretan dan Gambar
Gambar merupakan kumpulan coretan yang memiliki konsep.
Gerakan tangan ini dikendalikan oleh sisitem syaraf di otak sebagai pusat
koordinasi. Setiap gerakan manusia juga dilatarbelakangi oleh emosinya.
Artinya, motorik yang berlangsung pada dasarnya adalah suatu psikomotorik.
d. Simbolik Ruang
Seorang ahli psikologi , Max Pulver menjelaskan bahwa adanya
simbolik ruang dalam kertas untuk tes proyeksi. Yaitu zona atas – bawah, kiri –
kanan, muka – belakang.
Daftar Pustaka
www.psychologymsnis.com
diakses Pada tanggal 24 november 2016 20:02 WITA
luluspsikotes.com
diakses Pada tanggal 24 november 2016 21:12 WITA
www.ilmupsikologi.com
diakses Pada tanggal 24 november 2016 21:22 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar